Hari itu Rabu 12 july 2017 pukul 05.08 WIB, setelah melalui kontraksi 6jam akhirnya tipan Allah yg selama 38 minggu 4 hari ku bawa dan kujaga dalam rahimku terlahir ke dunia. Ialah putriku, si gadis kecil nan mungil Javeera.
Tidak aku pungkiri untuk melahirkanmu secara normal aku harus berjuang melawan sakit dan ketakutannku demi bertemu denganmu anakku. Aku tau kau pun berjuang untuk bertemu denganku dan orang orang sekeliling yg menunggu kehadiranmu. Terima kasih kau telah lahir sehat sempurna nak, seperti doa yg selalu ibu panjatkan kepada Allah disetiap sujud ibu.
Javeera anakku, tumbuhlah besar menjadi pribadi baik, yg disenangi banyak orang tidak hanya karna paras mu tapi juga karna perangai dan tutur katamu. Tumbuhlan besar penuh cinta, cinta akan Allah dan cinta akan sekelilingmu. Tumbuhlah sebagai pembawa kebahagian. Tumbuhlah menjadi wanita anggun namun pemberani. Tumbuhlah besar nak. . .
Javeera anakku, semoga kelak tidak ada yg menyakitimu. Kalaupun ada semoga kau mampu memaafkannya. Aku ibu mu tidak akan pernah tega melihatmu tersakiti, tapi percayalah nak dengan memaafkan hatimu akan tenang, bukankah kita mencari ketenangan dalam hidup?
Javeera anakku, hadirmu tentunya menambah kebahagian untuk ibu namun begitu ibu sadar maka kewajiban ibu pun bertambah.
Nak. . . tak banyak mungkin yg bisa ibu berikan kepadamu, tapi ibu akan berusaha selalu membahagiakanmu, berusaha mendidikmu, dan yg terpenting mendoakan atas kebaikan dan kebahagiaanmu. Itu kewajibanku, tanggung jawabku sebagai orang tua mu.
Javeera anakku,
Semoga ibu bukanlah orang tua yg kelak menyusahkanmu, semoga ibu dapat menjadi orang tua yg selalu kau sayang dan bisa kau banggakan, semoga ibu selalu ada disetiap doa doa mu dan semoga ibu selalu menjadi tujuanmu untuk pulang lalu bercerita.
Tumbuhlah besar nak, mari berjalan bergandengan 👬
Resky
Minggu, 24 September 2017
Minggu, 07 Februari 2016
Teman Hidup atau Pelajaran Hidup?
Saat kita memutuskan untuk jatuh hati kepada sesorang hanya ada dua
pilihan yg akan terjadi diakhirnya, teman hidup ataukah pelajaran hidup.
Tentu kebanyak orang berharap untuk mendapatkan teman hidup begitu
juga aku, namun kenyataannya hidup memilih untuk memberikan lebih banyak lagi
pelajarannya. Bahwa usia tidak bisa menentukan pola piker seseorang, bahwa
waktu bisa merubah segalanya, bahwa ada sesuatu yg tidak bisa dipaksakan,
sungguh tidak bisa.
Sama halnya seperti potongan sebuah puzzle, tidak akan pernah cocok
jika bukan pasangannya, mau dipaksakan tetap tidak akan ‘klik’, jika masih tetap
dipaksakan maka rusaklah ia. Begitupun hubungan antara anak manusia, tidaklah
pernah bertemu jika kau bukan tujuan hidupnya, walaupun bertemu mungkin hanya
akan jadi kisah sebentar tidak akan kekal dan hanya jadi pelajaran hidup. Saat
kau tau bahwa kau bukanlah tujuan hidupnya, maka disana ada dua pilihan lagi yaitu
pergi atau tetap tinggal. Keduanya pasti memiliki alasan terbaik. Namun aku
memilih pergi, karena Muhammad saw Nabi ku mengajarkan saat beliau tidak
menyukai suatu hal maka beliau akan pergi meninggalkannya.
Bukan karena benci, tapi sesuatu yg tidak baik jika tetap diikuti
alurnya maka akan menimbulkan ketidak baikan yg baru, ber anak pinak. Meski tak
tega membiarkannya sendiri meski sering kali asik sendiri, tapi sungguh habis
dayaku membuktikan bahwa ada hal yg nyata disini semoga tercapai hampamu oleh
hal impian.
Ya begitulah, selalu ada sebab dibalik semua pertemuan. Tiada frasa
kebetulan, melainkan semua adalah takdir dari-Nya sang Maha pengatur rencana
terbaik. Perbanyaklah belajar memahami dalam diam, meneladani setiap insan yg
datang dan pergi. Sejujurnya semua membawa makna bahwa yg setia akan senantiasa
dalam do’a dan yg misteri akan hilang entah kemana. Tetap senyumJ
Senin, 01 Februari 2016
Ibu jangan khawatir :)
Berbicara urusan jodoh
memang tidak ada yg bisa menebak kapan, siapa dan dimana. Sampai saat ini urusan jodoh adalah hal yg selau menjadi misteri tidak ada yg bisa memecahkan, ini mutlak rahasia Allah kan bu. Ibu ku sayang,
semakin hari pasti kau semakin khawatir kepadaku. Karena mengingat umurku yg
bisa dibilang sudah pas untuk menikah. Sama seperti Ibu, aku pun menyadari
bahwa usiaku sudah pas dan ada kekhawatiran juga dalam diriku. Ditambah Ibu kini melihat sebagian temanku sudah
menikah dan menjalani kehidupan baru dengan jodohnya bahkan ada yg sudah
memliki momongan. Belum lagi teman teman Ibu yg banyak membicarakan cucu dan
kehidupan anaknya setelah menikah. Sedangkan aku, di usiaku ini Ibu masih saja
mendapatkan ku gagal menjalin hubungan dengan seseorang. Dan tak jarang kau
juga melihat aku menangis karena kecewa. Bu, percayalah itu semua terjadi bukan
karena anak mu ini egois dan tidak bisa menjadi wanita yg baik, tapi itu semua
terjadi karena aku berhak memlih siapa orang yg benar benar pantas akan ku
kenalkan pada Ibu dan bapak, dan orang itu kelak pasti menjadi orang terbaik yg
bisa membimbingku menggantikan posisi ibu dan bapak.
Aku tidak ingin menikah hanya karna ikut-ikutan temanku yg sudah menikah bu. Ibu tau tidak, diam diam aku juga memperhatikan dan bertanya-tanya kepada mereka yg telah menikah tentang kehidupan mereka. Ternyata menikah itu tidak semudah dan seindah yg kelihatannya ya bu. Aku harus mendewasakan diri dulu agar tidak kaget menghadapi masalah masalah yg akan aku hadapi setelah aku menikah nanti. Agar pernikahan ku langgeng awet seperti pernikahan Ibu dan Bapak.
Bu, saat aku pergi
dengan sahabat-sahabat ku sempat mungkin membuat Ibu kesal karena terkadang aku lupa
waktu, itu sungguh bukan karena aku masih ingin main main dengan mereka. Tapi aku
hanya ingin membagi waktu ku dengan sahabat-sahabat ku bercerita tentang suka
dan duka, tentang penatnya dunia kerja, tapi tenang saja, Ibu selalu jadi tempat ternyaman untuk
menceritakan semua keluh kesah dan rasa bahagia ku.
Jika yg sebelumnya aku ingin pergi dengan mereka hanyak perlu
meminta ijin padamu dan bapak. Tapi nanti setelah menikah pasti aku harus
menunggu ijin suamiku, tentunya setelah aku menyelesaikan semua pekerjaan rumah
itupun tidak bisa berlama lama karena aku harus sadar posisiku kelak tidak lagi
sendiri. Dan sebelum semua itu terjadi biarkan aku membagi waktu ku untuk
mereka sahabat-sahabatku yg ibu pun sudah tau bagaimana karakter mereka satu
per satu, mereka sahabat yg baik bu dan ibu pasti tau aku bisa memilih teman yg
baik yang pasti akan menjaga dan mengingatkan aku tentang masa depan juga sama seperti yg ibu lakukan.
Bu, Ibu jangan khawatir. Anakmu ini anak yg kuat, mandiri, jadi ibu tidak usah cemas saat aku keluar rumah seorang diri tidak ada yg menemani. Disaat mungkin sebagian teman-temanku sudah ada orang yg melindungi dan menjaga, tenang saja aku masih bisa melakukakannya sendiri bu. Ibu tentu masih ingat, putrimu ini juara lomba lari saat masih di taman kanak kanak dulu. Juara kedua lompat karung saat di TPA, in sya Allah aku bisa menjaga diriku bu, Ibu hanya cukup mendoakan aku saja, karena doa ibu yg paling ampuh melindungi ku dari segala macam bahaya, aku mohon jangan pernah putus mendoakan aku ya bu.
Bu, aku masih ingin membahagiakan ibu dengan uang gaji yg aku terima sekarang. Meskipun hanya bisa membelikan kerudung yg tidak seberapa harganya tapi setidaknya saat ini aku bebas mengeluarkan uang ku untuk membeli apapun yg aku mau belikan untuk ibu dan bapak. Berbeda jika nanti aku sudah menikah, aku harus meminta persetujuan suamiku jika ingin memberikan ibu sesuatu. Jadi tolong biarkan aku sebentar lagi menyenangkan mu bu.
Ibu tentu tau seberapa baik kemampuanku dalam memasak, tidak terlalu baik seperti ibu, jadi biarkan aku masih tetap belajar memasak bersama chef terhebat sepanjang masa sebelum nanti nya aku bisa menyajikan masakan terbaikku untuk suami dan anak anakku seperti yg ibu lakukan selama ini di kelurga kita. Biarkan aku membiasakan diri dulu untuk belajar mengatur keperluanku sendiri, seperti mencuci baju dan membereskan kamar tidurku, agar nanti jika aku sudah punya rumah sendiri aku terbiasa menata rumahku dengan baik seperti yg telah ibu contohkan selama ini.
Bu, Ibu jangan khawatir, jodohku pasti datang cepat atau lambat kita hanya perlu menanti dan berdoa. Sama seperti ku, pasti dia juga sedang mempersiapkan dirinya untuk menjadi pribadi yg lebih baik, agar baik saat berjumpa denganku nanti. Sehingga ibu dan bapak tidak perlu lagi resah dan dengan senang hati melepasku nanti kepada orang yg tepat. Bu, jangan khawatir, tidak ada yg terlambat kapanpun itu pasti menjadi waktu yg tepat yg telah Allah tentukan untuk aku, untk ibu dan bapak. Tapi tolong tetap doakan aku yg terbaik, tetap selipkan namaku di setiap sujud di penghujung malammu, atau di setiap lapar dan dahaga nya puasa mu. Doakan aku ya bu, pak :')
Kamis, 28 Januari 2016
Tulisan ini bukan untuk menasihati karena merasa sudah baik dan
benar, sungguh bukan. Tapi ini murni menasihati diri sendiri, karena masih
banyak yg harus di perbaiki, dan hidup adalah tentang pengalaman dan
pembelajaran serta perbaikan.
Seperti surat Al-Alaq ayat 1, Iqra yg artinya bacalah, manusia di
perintahkan untuk membaca, setelah itu diamalkan. Karena sejak kecil aku
diajarkan untuk membaca dan pahami lalu aku memilih memahami dalam tulisan,
biar semakin melekat di pikiran serta diamalkan dalam tindakan kemudian menjadi
kebiasaan sehingga tidak pudar dimakan waktu.
Jadi sekali lagi tulisan ini murni untuk nasihat pribadi ^.^
Gunung
tinggi besar semakin tua usia nya akan meletus juga, digantikan dengan gunung
gunung baru. Pepohonan rindang gagah jika sudah tua akan gugur juga daunnya di
makan waktu. Rumah megah jika tidak dirawat dengan baik akan cepat rusak diikuti dengan berubahnya usia tua dan diganti kan dengan model dan gaya baru. Wajah
rupawan saat muda bila sudah tua keriput juga.
Apalagi hubungan
perasaan antar manusia, semakin lama akan semakin hilang dimakan waktu jika tidak
di bubuhi dengan perbuatan baik. Dibekali dengan tindakan tindakan yg
menyenangkan. Bukankah kita memilih untuk menghindari yg tidak baik bagi diri
kita? Dan dengan sadar berusaha mencari cari hal yg baik dari sekitar untuk
kepentingan sendiri. Karena memang yg baik selalu diinginkan, diminati, bahkan akan
selalu dikenang walau kejayaan nya telah usai, walau telah hilang dan punah di
makan waktu. Begitu pun sebaliknya. Hanya urusan waktu, tapi tidak seharusnya
waktu yg mengambil alih kekuasaan atas diri kita tapi bagaimana kita tepat
menggunakan waktu dengan hal dan perawatan yg baik.
Maka
inilah pentingnya menjalin hubungan perasaan lewat cara yg baik. Sebagaimana
semestinya, sama seperti diri kita ingin diperlakukan. Karena memang betul apa
yg kau tanam akan kau petik dana pa yg kau tabur akan kau tuah juga. Waktu akan
membayar dikemudian hari. Dan keuntungan disisi lain bahwa diri ini berhak atas
kedamaian dalam hati.
Berakhir
itu pasti, tapi kita berhak menentukan pengakhiran seperti apa yg kelak akan
terjadi. Dikenang karena hal baik atau dilupakan dan diabaikan karena menyakiti
dan tidak berguna. Orang baik yg telah lama meninggalkan kita jiwa nya akan
kekal, abadi, dan selalu dikenang dengan baik J
Rabu, 27 Januari 2016
Ridhollah fi ridhol walidain
Ridhollah fi ridhol
walidain wa sukhtullah fi sukhtil walidain. Ridho Allah terletak pada ridho orang tua dan laknat Allah terletak pada laknat orang tua. Kemudian muliakanlah kedua orang tua mu, ibu bapakmu maka in sya Allah akan berkah hidupmu.
Kepikiran ga, kadang apasih tujuan hidup kita di dunia? harta? tahta? Ga munafik iya kita pasti cari dan pengenin itu semua. Tapi semoga kita ga akan pernah lupa bahwa membahagiakan dan memuliakan orang tua yg sudah melahirkan, menafkahi, menyekolahi kita tanpa atau bahkan tahu gimana perjuangan mereka untuk bahagian kita itu adalah tujuan hidup paling utama selain mati.
Mumpung, mumpung belum menikah dan punya keluarga selagi ada kesempatan bahagiakanlah orang tua mu. Tapi ini bukan menjadi alasan kamu mengesampingkan urusan masa depan, kadang saking sibuknya membahagiakan orang tua mengenyampingkan urusan mencari pasangan hidup. Jangan sampai salah pengertian, orang tua pun pasti ada rasa khawatir kalau anak nya belum menemukan jodohnya, merasa resah bahkan mungkin sedih. Jangan khawatir, karena ridho orang tua pasti nuntun kamu buat mendapatkan jalan dan jodoh yg baik juga. Jadi seimbang antara membahagiakan orang tua dan membahagiakan diri sendiri.
Ini sungguh bukan gombalan dan buaian cari muka atau apalah, sungguh bukan... Tapi sungguh ini yg dipikirin, orang tua itu keramat. Sumpah dan doa nya itu ampuh banget. So lebih baik di sumpahin atau di doain?
Gw sih mending minta doa ....
Doain iki yg baik baik ya mak, pak...
Kepikiran ga, kadang apasih tujuan hidup kita di dunia? harta? tahta? Ga munafik iya kita pasti cari dan pengenin itu semua. Tapi semoga kita ga akan pernah lupa bahwa membahagiakan dan memuliakan orang tua yg sudah melahirkan, menafkahi, menyekolahi kita tanpa atau bahkan tahu gimana perjuangan mereka untuk bahagian kita itu adalah tujuan hidup paling utama selain mati.
Mumpung, mumpung belum menikah dan punya keluarga selagi ada kesempatan bahagiakanlah orang tua mu. Tapi ini bukan menjadi alasan kamu mengesampingkan urusan masa depan, kadang saking sibuknya membahagiakan orang tua mengenyampingkan urusan mencari pasangan hidup. Jangan sampai salah pengertian, orang tua pun pasti ada rasa khawatir kalau anak nya belum menemukan jodohnya, merasa resah bahkan mungkin sedih. Jangan khawatir, karena ridho orang tua pasti nuntun kamu buat mendapatkan jalan dan jodoh yg baik juga. Jadi seimbang antara membahagiakan orang tua dan membahagiakan diri sendiri.
Ini sungguh bukan gombalan dan buaian cari muka atau apalah, sungguh bukan... Tapi sungguh ini yg dipikirin, orang tua itu keramat. Sumpah dan doa nya itu ampuh banget. So lebih baik di sumpahin atau di doain?
Gw sih mending minta doa ....
Doain iki yg baik baik ya mak, pak...
Tetaplah menjadi si baik ^,^
Mungkin benar kata beberapa postingan yg pernah saya baca. Berbuat baiklah tanpa batas, ikhlas mengalir seperti air. Tapi bukan karena ingin terlihat baik, tapi setidaknya ada kepuasan dan kedamaian dari dalam diri ini saat diri kita berbuat baik. Buat apa penilaian orang lain? Toh yg sebenarnya tahu kita baik atau tidak ya diri kita sendiri.
Mungkin saat ini kita berbuat baik, kebaikan yg membalas belum datang tapi setidaknya kita telah terhindar dari kejahatan yg mungkin saja saat itu akan menghampiri. Pun begitu saat kita berbuat jahat, kejahatan yg membalas belum datang tapi kebaikan yg mungkin akan menghampiri telah menjauh memutar arah mengurungkan niatnya. Karena menurut nasihat lama yg saya tahu, permudahlah urusan orang lain maka urusanmu akan dipermudah begitupun hal nya dengan berbuat baik.
Yg selalu saya ucapkan kepada orang baik disekitar, teruslah berbuat baik karena tidak ada salah dan ruginya. Dibalas baik atau tidak itu sama sekali bukan masalah, setidaknya kamu tidak merugi dan tentang keuntungan in sya Allah mengikuti.
Mungkin saat ini kita berbuat baik, kebaikan yg membalas belum datang tapi setidaknya kita telah terhindar dari kejahatan yg mungkin saja saat itu akan menghampiri. Pun begitu saat kita berbuat jahat, kejahatan yg membalas belum datang tapi kebaikan yg mungkin akan menghampiri telah menjauh memutar arah mengurungkan niatnya. Karena menurut nasihat lama yg saya tahu, permudahlah urusan orang lain maka urusanmu akan dipermudah begitupun hal nya dengan berbuat baik.
Yg selalu saya ucapkan kepada orang baik disekitar, teruslah berbuat baik karena tidak ada salah dan ruginya. Dibalas baik atau tidak itu sama sekali bukan masalah, setidaknya kamu tidak merugi dan tentang keuntungan in sya Allah mengikuti.
Langganan:
Postingan (Atom)